18.26

Mendidik Anak Tanpa Kekerasan

Mendidik anak tanpa kekerasan sering menjadi masalah besar bagi orang tua. Kenakalan, ketidak patuhan anak kadang menjadi pemicunya. Aku pun tidak lepas dari itu. Sempat beberapa kali aku hampir tidak mampu menahan emosiku menghadapi Bima - keponakanku. Mulai dari kata - kata yang lembut sampai teriakan penuh murka... ( wah nggak kebayang mukaku seperti apa waktu itu...hehehe.. kata mamaku ngalahin muka monster ...:P )

Hingga akhirnya kukatakan pada diri sendiri," ini sudah tidak benar. Bila aku terus menerus marah seperti ini, Bima tidak bertambah nurut tapi malah kenakalannya semakin menjadi - jadi.Makin memberontak.Harus ada cara lain yang nggak bikin aku habiskan energi dan memperburuk kondisi psikologis keponakanku."

Alhamdulillah, secara tidak sengaja aku menonton salah satu episode Super Nanny di Metro TV hari Sabtu sore ( ini bukan iklan lho!), ide untuk menangani permasalahanku muncul.Mereka menampilkan cara mengatasi kemarahan dan kenakalan anak tanpa harus berteriak dan marah. Mau tau tipsnya? Ternyata sangat sederhana : KURSI TENANG.

Metode KURSI TENANG
Sebagian orang akan bertanya bagaimana caranya ? Caranya, saat kemarahan dan kenakalan anak tidak terkendali, angkat dan dudukkan anak di satu kursi yang sudah kita siapkan ( kita sebut Kursi Tenang ) selama beberapa menit sampai dia meminta maaf dan menyadari perbuatannya.
Segampang itu? Tidak, ada beberapa langkah yang harus dikerjakan supaya metode ini efektif. Yaitu :
  1. Tempatkan kursi di salah satu sudut ruang keluarga/ ruang lain yang sedikit terpisah namun masih dapat diawasi oleh orang tua
  2. Jelaskan peraturan yang akan diterapkan.Misal : adik/kakak harus duduk di kursi tenang ini bila adik/kakak memukul, berteriak - teriak, dst... sampai adik/kakak menyesal, minta maaf dan berjanji tidak akan mengulangi lagi.
  3. Pada saat diterapkan, jelaskan pada si anak alasan kenapa di harus duduk di kursi tenang. Misal : adik harus duduk di kursi tenang ini selama 5 menit karena adik memukul bunda. kalau adik menyesal, minta maaf dan berjanji tidak akan mengulangi lagi baru boleh bermain lagi.
  4. Untuk anak usia balita usahakan tidak lebih dari 5 menit. Anak yang lebih besar bisa dengan durasi sedikit lebih lama.
  5. Bila mereka meninggalkan kursi sebelum waktunya, angkat dan dudukkan anak pada kursi tenang kembali. dan ulangi langkah 3.
  6. Bila mereka menangis dan menjerit - jerit, tahan diri dan biarkan. Usahakan tidak mendekati mereka. Dan ulangi pernyataan di langkah ke 3. Minta anak mengucapkan maaf. Bila tidak mau, jangan hiraukan, kerena hal tersebut tidak akan berlangsung selamanya.
  7. Bila mereka menangis dan mengatakan minta maaf, dekati dan katakan,"adik sekarang sudah tau? adik tidak boleh....mau minta maaf?janji tidak akan diulang kembali?"Peluk anak dan jelaskan kembali bahwa dia tidak boleh .... dan katakan Anda sayang padanya. Lalu ajak anak melakukan aktivitas yang lain.
  8. CATATAN : Jangan gunakan cara ini untuk menakut - nakuti anak. Gunakan hanya bila kemarahan atau kenakalan anak sudah sulit dikendalikan. Sebisa mungkin tetap gunakan cara - cara yang lembut.